Happy mother’s day
22 desember 2010
Hari ini, hatiku kembali miris lagi.
Pas aku duduk di terminal bis ,aku melihat pemandangan yang membuatku terharu teramat dalam. Di hadapan ku, nampak seorang ibu muda berdiri sambil menggendong bayi di pelukan bersama seorang anak lelaki berusia sekitar 5 tahun berjualan didepan kami, para penumpang bis.
Ibu itu memakai daster lusuh berwarna hitam, sementara sang bayi tertidur pulas dalam gendongan ibu .Sang anak lelaki berdiri dibelakang mengiringi ibunya .Mereka menjual berbagai macam makanan ringan . Suaranya terdengar pelan dan lirih. Seperti menyiratkan kepiluan dan kesedihan teramat sangat.
Aku membeli beberapa makanan yang mereka jual .
Dan sang anak lelaki mengumpulkan uang hasil jualan ,sementara sang Ibu memperhatikannya dengan tatap bangga sambil menggoyang-goyangkan bayi dipelukannya .
Dan sang anak lelaki mengumpulkan uang hasil jualan ,sementara sang Ibu memperhatikannya dengan tatap bangga sambil menggoyang-goyangkan bayi dipelukannya .
Tanpa terasa mata ku menghangat, tiba-tiba aku merindukan ibu.
Aku begitu merindukannya, perempuan bermata rembulan yang telah melahirkan ku 18 tahun silam.
Ibuku adalah sesosok wanita yang sangat aku kagumi .
Ibu wanita yang sabar dan kuat . Ibu adalah wanita yang sangat penyayang . Beliau tegar menghadapi apapun, tidak seperti aku, yang sangat rapuh dan cengeng .
Ibu wanita yang sabar dan kuat . Ibu adalah wanita yang sangat penyayang . Beliau tegar menghadapi apapun, tidak seperti aku, yang sangat rapuh dan cengeng .
Meskipun kini Ibu tidak lagi disampingku . Tapi, aku yakin Ibu disana juga merasakan rindu yang amat dalam kepadaku . Kita hanya bersama dalam waktu 2 tahun, dan kau meninggalkanku ketika aku belum mengetahui banyak hal tentang dunia ini .
Ibu,
Aku merindukanmu.
Aku rindu ciuman dan pelukanmu
aku rindu suara tawamu saat menyelimutiku menjelang aku tidur .
aku merindukan semua hal menyenangkan yang sering kita lakukan .
Ibu,
kadang aku iri sekali melihat teman-temanku bisa bercanda dengan ibunya, berbagi suka dan duka . Terkadang aku ingin menangis melihat semua itu, tapi aku coba untuk menahan diri .Berat mungkin menjalani hidup tanpamu .Namun aku sadar, Aku bukan orang yang paling tidak beruntung. Masih banyak orang yang seperti aku, dan bahkan ada yang lebih dibanding aku .
Ibu, aku tahu kau bisa mendengar dan melihat segala yang kukatakan dan kulakukan.
Ibu, aku menyayangimu setulus hatiku.
Kasih sayangmu tertanam sungguh dalam dihatiku.
ibu..
maafkan aku yang belum bisa membanggakan ibu..
maafkan aku belum bisa menjadi anak yang soleha..
maafkan semua kenakalan yang pernah aku buat..
mungkin aku bukan anak yang sempurna buat ibu..
tapi ibu merupakan sosok yang sangat sempurna buat aku..
maafkan aku belum bisa menjadi anak yang soleha..
maafkan semua kenakalan yang pernah aku buat..
mungkin aku bukan anak yang sempurna buat ibu..
tapi ibu merupakan sosok yang sangat sempurna buat aku..
sebuah do’a ku lantunkan untuk ibu ,agar Allah SWT bisa mengampunkan dosa-dosanya, memaafkan kesalahannya, dan mengasihinya sebagaimana ibu mengasihi ku dan saudara-saudara dalam suasana suka dan duka, semoga cahaya rembulan dimatanya tetap abadi selamanya serta semoga Allah menempatkan beliau disisiNya.
Sebenarnya senandungmu tak merdu-merdu amat... namun entah mengapa aku bisa terlelap.
Dongengmu kadang biasa saja (tergantung mood yang tak bisa ditebak), tapi gayamu orisinil membuatku terpingkal-pingkal.
Masakanmu kadang membingungkan... anehnya selalu memuaskan mulut rakus kami.
Kata-katamu royal tak terbilang... duh, justru bapak makin mabuk kepayang.
Tahukah senjatamu yang paling hebat? Diammu. Ampuh bikin kami bersimpuh patuh.
... Untunglah, kasihmu luber melimpah, senda guraumu melebihi marahmu.
Mekarkan segala kebaikan dalam diriku.
Ibu, aku mencintaimu sampai perih hatiku.
Selamat hari ibu.
(kata-kata dari iklan Ultra Milk)
kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia…
Lagu ini begitu familiar dan selalu kita lantunkan di masa kecil, dan lagu ini masih saja tetap dinyanyikan hingga kini.
Lagu ini begitu familiar dan selalu kita lantunkan di masa kecil, dan lagu ini masih saja tetap dinyanyikan hingga kini.
cintai dan hormati ibu kita dalam kondisi apapun juga !
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah
Seperti udara… kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas…ibu…ibu
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas..ibu…ibu
Seperti udara…
kasih yang engkau berikan
(iwan fals)


