Sabtu, 28 Mei 2011

Pap Smear Sebagai Pendeteksi Dini Kanker Serviks

post by > Ratna Chairunnisa di 09.12.00 2 komentar

A. Pengertian 

Pap smear merupakan suatu metode pemeriksaan sel cairan dinding leher rahim dengan menggunakan mikroskop (Mardiana, 2004).Pap smear merupakan pemeriksaan sitolog. Tes ini diperkenalkan oleh Gri Papanicalau pada tahun 1943, untuk mengetahui adanya keganasan (kanker) melalui mikroskop (Manuaba, 1999). Pap smear merupakan alat skrining kanker serviks uteri yang dipergunakan untuk membantu perubahan sel epitel serviks uteri yang dipergunakan untuk memantau sel epitel serviks uteri mulai dari perubahan displasia ringan, displasia sedang, displasia berat dan karsinoma in situ (Tambunan, 1995).

B. Kegunaan Pap Smear
Pap smear berguna sebagai pemeriksaan penyaringan (skrening) dan pelacak adanya perubahan sel ke arah keganasan dini sehingga kelainan pra kanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih mudah dan murah (Dalimarta, 2004).

C. Faktor Resiko
Faktor yang menyebabkan wanita beresiko terkena kanker servik yaitu:(Dalimarta, 2004).

a. Infeksi Human Papiloma Virus (HpV)
Lebih dari 90% kasus kandiloma serviks, semua NIS dan kanker serviks mengandung DNA virus HpV. Dari 70 tipe HpV yang diketahui saat ini, ada 16 tipe HpV yang erat kaitannya dengan kejadian kanker serviks. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual. Wanita yang beresiko terkena penyakit akibat hubungan seksual juga beresiko terinfeksi virus ini sehingga mempunyai resiko terkena kanker serviks.

b. Perilaku Seksual
Berdasarkan penelitian, resiko kanker serviks uteri meningkat lebih dari 10 kali bila berhubungan dengan 6 atau lebih mitra seks, atau bila hubungan seks pertama dibawah umur 15 tahun. Resiko juga meningkat bila berhubungan seks dengan banyak laki-laki beresiko tinggi (laki-laki yang berhubungan seks dengan banyak wanita), atau laki-laki yang mengidap penyakit kandiloma okuminatun di zakarnya (penis).

c. Rokok Sigaret
Wanita perokok mempunyai resiko 2x lipat terhadap kanker serviks uteri dibandingkan dengan wanita bukan perokok. Dalam lendir serviks wanita perokok terkandung nikotin zat-zat tersebut menurunkan daya tahan dan menyebabkan kerusakan DNA epitel serviks sehingga timbul kanker serviks uteri, disamping merupakan kokarsinogen infeksi virus.

d. Trauma kronis pada serviks
Trauma ini terjadi karena persalinan yang berulang kali (anak banyak) adanya infeksi dan iritasi menahan.

e. Kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko
1,5 – 2,5 kali bila diminum dalam jangka panjang, yaitu lebih dari 4 tahun

f. Defesiensi Zat Besi
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa definisi asam folat dalam meningkatkan resiko terjadinya NIS 1 dan NIS 2, serta mungkin juga meningkatkan resiko terkena kanker serviks uteri pada wanita yang rendah konsumsi vitamin (A, C dan E).

D. Pencegahan
Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut: (Dalimarta, 2004):
a. Wanita usia di atas 25 tahun, telah menikah dan sudah mempunyai anak perlu melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali.
b. Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma dan kondom, karena memberi perlindungan terhadap kanker serviks.
c. Hindari hubungan seks pada usia muda dan jangan berganti-ganti pasangan seks.
d. Dianjurkan untuk berprilaku hidup sehat, seperti menjaga kebersihan alat kelamin dan tidak merokok.
e. Perbanyak makan sayur dan buah segar.

E. Gejala Kanker Serviks Uteri
Kanker serviks uteri tidak menimbulkan adanya benjolan, namun kanker serviks uteri ini bisa dirasakan keberadaannya oleh penderita. Kemungkinan terserang kanker serviks uteri dapat dipelajari dari gejala-gejala seperti berikut :
a. Keluar cairan encer dari vagina atau biasa disebut keputihan, bahkan, pada stadium lanjut cairan berwarna kuning kemerahan dengan bau sangat menyengat.
b. Perdarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal.
c. Perdarahan antara haid atau setelah mati haid (menopause).
d. Rasa berat di perut bawah.
e. Rasa kering di vagina.
f. Sering timbul rasa gatal yang berlebihan di bagian dalam vagina, bahkan terkadang timbul koreng di bagian dalam vagina.
g. Timbul gejala kekurangan darah (anemia) bila terjadi perdarahan kronis, misalnya pucat, lesu, mudah lelah, mengantuk, berdebar dan sebagainya.
h. Timbul nyeri di tempat-tempat lain bila sudah terjadi penyebaran (metastasis).
i. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus karena kurang gizi, edema kaki, iritasi kandung kemih dan poros usus besar bagian bawah (rectum), terbentuk fistel rektovaginal dan gejala-gejala akibat metasfasis jauh.

F. Faktor Pemicu Timbulnya Kanker
Hingga sekarang penyebab utama kanker belum diketahui secara pasti oleh para ahli. Mereka hingga kini masih terus melakukan kajian. Namun, terjadinya kanker pada wanita dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keturunan, umur, makanan, bahan kimia, dan pola hidup sehat. (Mardiana, 2002).

G. Deteksi Dini
Deteksi dini dilakukan dengan pemeriksaan pap smear. Pemeriksaan ini berguna sebagai pemeriksaan penyaringan (skrining) dan pelacak adanya perubahan sel ke arah keganasan secara dini (Dalimartha, 2002).Bagi wanita berusia diatas 25 tahun yang telah menikah atau sudah melakukan sanggama, dianjurkan untuk pap smear sekali setahun secara teratur seumur hidup. Bila pemeriksaan tahunan tiga kali berturut-turut hasilnya normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun. Pada wanita dengan resiko tinggi, pemeriksaan harus dilakukan sekali dalam setahun atau sesuai petunjuk dokter.

H. Diagnosis

a. Anamnesis
Penderita kanker serviks uteri sering mengeluh adanya perdarahan pervaginam abnormal yang bervariasi seperti kontak bleeding, haid yang berkepanjangan, perdarahan sesudah 2 tahun post menopause, perdarahan yang mirip dengan cairan cucian daging, berbau amis, biasanya dijumpai pada stadium lanjut.

b. Pengambilan Cairan Untuk Pap Smear
Syarat utama cairan yang akan diambil adalah tidak boleh bercampur cairan lainnya yang dapat mengganggu pemeriksaan. Oleh karena itu dapat dirinci sebagai berikut (Manuaba, 1999):
1) Cairan yang akan diambil dibagian luar genetalia biarkan sebagaimana adanya, jangan dicuci sekalipun berbau.
2) Cairan liang senggama, jangan dicuci menjelang pengambilan jangan melakukan hubungan seks sedikitnya 3 hari. Terlihat disini bahwa pengambilan pap smear tidak menimbulkan rasa sakit tetapi metode ini mempunyai keuntungan yang cukup besar.

c. Saat Pengambilan Pap Smear
Sediaan sebaiknya diambil sesudah haid, karena akan menimbulkan kesulitan dalam interprestasi. Akan tetapi pada pasien yang tidak dapat menepati perjanjian atau haid yang tidak teratur sebaiknya diambil saja. Pada peradangan berat pengambilan sediaan ditunda sampai pengobatan selesai. Pasien dilarang mencuci atau memakai pengobatan melalui vagina 48 jam sebelum pengambilan sediaan. Pada menopause dapat terjadi perubahan seluler karena atrofi, diperlukan pemberian estrogen sebelumnya. (Muchlis, dkk, 2000).

REFERENSI :
Evennett, K. 2004. Pap Smear: Apa Yang perlu Anda Ketahui ?. Jakarta:Arcan.
Hidayat, A.2007. Metode Penelitian KebidananTeknik Analisis data . Jakarta: Salemba Medika.
Dalimarta, setyawan. 2002. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker. Jakarta : Penebar Swadaya
Julia G. 2008. Awas Momok Kaum Wanita. (http://www.ibujempol.com/awas-momok-kaum-wanita/. Diakses tanggal 25 Juni 2009)
Kasdu, D 2005. Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara.
Manuaba, IBG. 2006. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Mukhlis, Ramli, dkk. 2005. Deteksi Dini Kanker. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
PKTP .2002. Lokarya Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna. Surabaya.
S S Panigoro. dalam M Ramli. R. Umbas, 2005. Deteksi Dini Kanker. Jakarta: FKUI.
Tambunan, G. W., 1995. Diagnosis Dan Tatalaksana Sepuluh Jenis Kanker Terbanyak Di Indonesia. Jakarta: EGC.
Tapan,E. 2005. Kanker, Antioksidan dan Terapi Kompemeter. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Yatim, F. 2005. Penyakit Kandungan. Myoma, Kanker Rahim/ Leher Rahim Dan Indung Telur, Kista, Serta Gangguan Lainnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

17 September 2009 oleh PRO-HEALTH


Selasa, 10 Mei 2011

Kesehatan Tubuh ,Pola Hidup, Tidur, dan Makan

post by > Ratna Chairunnisa di 20.02.00 0 komentar

Wujud dari rasa syukur atas segala nikmat Tuhan bisa kita manivestasikan pada keseriusan kita untuk menjaga kesehatan. Karena dunia ini memang  diciptakan dengan berpasang-pasangan, ada sehat ada sakit, dst maka tentu saja tantangan paling besar bagi manusia adalah bagaimana mampu semaksimal mungkin untuk menghindari segala penyakit. Penyakit tentu akan membuat sistem dalam tubuh kita menjadi tidak setimbang dan pada giliranya kita akan mengalami sakit.

Ketidakseimbangan sedikit saja akan banyak berdampak pada kenyamanan hidup kita, contoh, jika kita kesulitan buang angin (kentut) saja, maka kita akan berurusan dengan perlakuan medis yang terkadang membutuhkan operasi dengan biaya puluhan juta rupiah, kita tidak bisa tidur, tidak bisa bekerja, dll.

Untuk menata diri kita agar mempunyai pola hidup yang mengarusutamakan kesehatan, maka kita harus disiplin dalam melakukan pencegahan-pencegahan sedini mungkin terhadap segala macam resiko. Salah satu kiatnya adalah mengatur gaya hidup dan pola makan kita sehari-hari. Mengingat masing-masing organ dalam tubuh kita mempunyai fungsi yang khusus (proses kimia, fisika, biologis, dll) maka amatlah penting untuk mengetahui bagaimana dan kapan proses-proses penting dalam tubuh kita.

Untuk melayani proses yang terjadi dalam tubuh kita dengan menyediakan energi yang cukup perlu untuk mendapat perhatian, sehingga dalam tubuh tidak terjadi minus suplai energi. Apabila terjadi minus maka akan terjadi disfungsi pada organ-organ kita.

Salah satu langkah yang bisa kita lakukan yaitu dengan mengatur pola makan dan menentukan waktunya yang tepat. Tubuh kita melakukan metabolisme dan eksresi dengan melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna lagi bagi tubuh. Proses dalam tubuh kita bisa dibagi menjadi beberapa fase, yaitu:

Pada pukul 21.00-23.00: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) dibagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana yang tenang dan tidak memerlukan kalori/energi yang banyak, akan lebih bagus dalam kondisi tidur.
Pada pukul 23.00-01.00: saat proses de-toxin terjadi di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
Pada pukul 01.00-03.00: proses de-toxin terjadi di bagian empedu, juga harus berlangsung dalam kondisi tidur.
Pada pukul 03.00-05.00: proses de-toxin terjadi di bagian paru-paru. Karenanya maka akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan,.
Pada pukul 05.00-07.00: terjadinya proses de-toxin di bagian usus besar, sehingga kita harus buang air di kamar kecil.
Pada pukul 07.00-09.00: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, sehingga tubuh kita membutuhkan asupan berupa makanan sehingga kita harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.
Karena jadwal proses yang terjadi dalam tubuh kita sedemikian rupa maka ada beberapa hal yang harus menjadi konsen kita, tentunya apabila kita masih menghargai kesehatan tubuh kita, hal itu antara lain:

Jangan biasakan untuk tidur terlalu malam (suka begadang) dan bangun terlalu siang karena hal ini akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna dalam tubuh kita. Disamping itu proses-proses tersebut semuanya membutuhkan energi (kalori), dan apabila jumlahnya kurang karena saat itu kita masih dalam kondisi aktif maka akan terjadi korups energi dalam tubuh.
Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu kondusif bagi sumsum tulang belakang kita untuk memproduksi darah. Seperti kita ketahui bersama betapai vitalnya darah bagi tubuh kita, dan kita tentu ada yang mengalami kurang darah dan dianjurkan dokter banyak istirahat, sebenarnya proses inilah yang berlangsung.
Biasakanlah untuk makan secara teratur di pagi hari, Bagi mereka yang tidak biasa makan pagi harap segera merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak makan sama sekali. Apa jadinya ketika tubuh membutuhkan asupan, ternyata tidak mendapatkanya, proses biologis, kimia, fisika terus berlangsung, maka organ kita yang akan mengalami korups dan aus.
Beberapa Sakit yang banyak dialami manusia seperti maag, typhus, liver, dst bisa jadi berawal dari sini. (Sha 5 W)
HAPPY READING :)
By Yunan Shalimow on June 22
 

i promise to discover myself Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea